Minggu, 15 Januari 2012
Sabtu, 14 Januari 2012
“BILL” WILLIAM H. GATES
“One thing I love about this [decade] is this is a period where the reality is driving the expectation.”
Bill Gates, 2004 International Consumer Electronics Show Keynote
William Henry Gates III
lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan
sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara
dengan perusahaan
yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif
dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu
penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah.
Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat
perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang
bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Lakshmi Niwas Mittal
Tahukah Anda perusahaan baja terbesar dunia saat ini?
Pemiliknya, konon adalah salah satu dari orang terkaya di dunia.
Beberapa kali, ia masuk lima besar orang terkaya dengan nilai miliaran
dolar Amerika. Orang tersebut adalah Lakshmi Mittal atau juga dikenal
sebagai Lakshmi Niwas Mittal. Pria asli India namun
kini bermukin di London Inggris ini bahkan mendapat predikat sebagai
orang terkaya di daratan Inggris. Simbolisasi kesuksesan Lakshmi dalam
bisnis tercatat melalui kisahnya saat membeli rumah termahal dalam
sejarah, Kensington Mansion, yakni senilai US$128 juta. Ia juga
menikahkan putrinya, Vanisha, dengan sebuah pesta pernikahan paling
mewah di abad 20. Konon untuk pesta itu, ia menghabiskan dana US$50 juta
lebih.
Nilai kekayaan Lakshmi memang sangat menyilaukan. Tapi, sebenarnya, itu semua didapatnya dari perjuangan keras puluhan tahun.
Sebab, awalnya, ia yang terlahir di Sadulpur, Churu, sebuah bagian dari
Rajashtan India, adalah seorang yang sangat miskin. Saat kecil, ia dan
keluarganya tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh 20 orang. Mereka
hanya tidur di lantai, yang kadang beralaskan rotan. Untuk memasak,
mereka membuat perapian dari tumpukan batu bata di belakang rumah yang
dibangun oleh kakeknya.
Beruntung, ia dan keluarganya tak mau
selamanya menderita. Mereka bertekad untuk bisa mengubah nasibnya.
Karena itu, ia kemudian ikut ayah dan keluarganya pindah ke Calcutta
India. Di sana - ayahnya - Mohan, mendapat peluang mengubah nasib
setelah bermitra dengan salah satu rekan membuat sebuah usaha di bidang baja. Dan, inilah, rupanya awal Lakshmi berhubungan dengan sebuah usaha yang kini membesarkan namanya.
Ia pun kemudian berkesempatan untuk menyelesaikan pendidikan Bachelor of Commerce degree di St. Xavier’s College Calcutta. Di sinilah, kemudian Lakshmi berupaya membuktikan bahwa pendidikannya tak sekadar teori. Ia pun lantas terlibat lebih jauh dengan usaha keluarganya di bisnis baja. Dengan pengetahuan dan pergaulannya yang luas, ia pun berupaya mengembangkan usaha keluarganya bukan hanya di India, melainkan menjangkau wilayah internasional.
Ia pun kemudian berkesempatan untuk menyelesaikan pendidikan Bachelor of Commerce degree di St. Xavier’s College Calcutta. Di sinilah, kemudian Lakshmi berupaya membuktikan bahwa pendidikannya tak sekadar teori. Ia pun lantas terlibat lebih jauh dengan usaha keluarganya di bisnis baja. Dengan pengetahuan dan pergaulannya yang luas, ia pun berupaya mengembangkan usaha keluarganya bukan hanya di India, melainkan menjangkau wilayah internasional.
Pada tahun 1976, Lakshmi kemudian
mencoba membeli sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut di Indonesia.
Dari sini, tangan dinginnya mampu membuat usahanya terus berkembang.
Sayang, pada tahun 1994, saat di mana usaha keluarga itu makin menanjak,
sebuah perbedaan, membuat usaha itu pecah. Lakshmi lantas memilih jalan
membesarkan usahanya sendiri, tanpa melibatkan keluarga. Ia kemudian
dibantu oleh istrinya, Usha.
Soichiro Honda
SOICHIRO HONDA : “Lihat Kegagalan Saya”
Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…
Cobalah amati kendaraan yang melintasi
jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa
mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas,
sehingga layak dijuluki “raja jalanan”. Namun, pernahkah Anda tahu, sang
pendiri “kerajaan” Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga
tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya
B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak
cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari
pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih,
karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini,
yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo,
Tokyo, akibat mengindap lever. Kecintaannya kepada mesin, mungkin
‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun
Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda.
Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia
juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel
yang
menjadi motor penggeraknya.
menjadi motor penggeraknya.
LIEM SIOE LIONG (SOEDONO SALIM)
MEMBANGUN KERAJAAN DAGANG DUNIA
Liem Sioe Liong yang
mulai mengenal Indonesia pada usia 20 tahun, kurang lebih 45 tahun lalu,
mengatakan, “Anda harus dilahirkan di tempat dan waktu yang benar.”
Dan, Anthony Salim – putranya yang bernama kelahiran Liem Fung Seng -,
ikut berkomentar kepada majalah yang sama, “Jika anda ingin menangkap
seekor ikan, pertama-tama anda harus membeli umpan.”
Kalimat pendek yang cenderung merupakan
ungkapan dalam sastra Indonesia itu, sebenarnya gambaran prinsip mereka
berdagang di Indonesia sampai merembes ke kancah Internasional. Dengan
grup yang ia pimpin, Soedono Liem Salim kelahiran Fukien, 1916 yang
bermula bersama kakaknya: Liem Sioe Hie, membantu paman mereka berdagang
minyak kacang di Kudus-Jawa Tengah, anak kedua dari tiga bersaudara ini
bisa menggaji 25 ribu tenaga kerja. Dari Eksekutif Senior sampai sopir
truk yang jumlahnya tak kurang dari 3000 armada termasuk pengangkut
semen perusahaan Liem Cs.
Terkaya di Indonesia,
memiliki 40 perusahaan, Liem Sioe Liong dengan para kamradnya
menghasilkan omset bisnis tak kurang dari US$ 1 milyar setahun. Konon
kekayaan pribadi Liem sendiri, ada yang menyebutkan, sekitar US$ 1,9
milyar = Rp. 1,2 triliun.
Jerry Yang & David Filo
Yahoo! Bermula dari
hobi mahasiswa yang berubah menjadi brand global yang telah merubah cara
orang untuk berkomunikasi satu sama lain, mencari dan mendapatkan
informasi dan membeli berbagai macam barang.
Dua pendiri dari Yahoo!, David Filo dan Jerry Yang,
kandidat doctor bidang teknik elektro di Universitas Stanford, yang
memulainya di trailer kampus pada bulan Februari 1994 sebagai jalan
untuk tetap dalam ketertarikan pribadi mereka terhadap internet. Jauh
sebelum mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam daftar jaringan
favorit mereka dibanding dengan desertasi doctor mereka. Bagaimanapun
juga daftar Jerry and David menjadi sangat panjang dan mereka
mengklasifikasikan dalam bentuk kategori. Ketika kategori semakin
panjang, mereka membuatnya menjadi subkategori… dan lahir konsep inti
dibalik Yahoo!.
Dick dan Mac McDonald
Inilah kisah sukses
restoran siap saji Mc Donald dimulai di tahun 1940 dengan dibukanya
sebuah restoran oleh Dick dan Mac McDonald, di San Bernardino,
California. Mereka memperkenalkan “Speedee Service System” pada tahun
1948, yang kemudian menjadi pinsip dasar restoran siap-saji moderen.
Maskot awal McDonald’s, yang bernama Speede, adalah
seorang pria dengan kepala berbentuk hamburger yang menggunakan topi
koki. Speede kemudian digantikan oleh Ronald McDonald di tahun 1963.
Alim Markus
Alim Markus, Dari Lampu Teplok, Jadi Raja Panci
Maspion dan Alim Markus
adalah dua nama yang tak terpisahkan. Orang kini mengenal Maspion
sebagai salah satu kelompok usaha besar asal Jawa Timur, yang tak hanya
berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah
perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah
nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.
Sebagian besar ibu rumah tangga pasti
pernah memakai produk Maspion. Namun, tak banyak yang tahu bahwa nama
besar Maspion berawal dari pabrik lampu teplok yang dibesarkan protolan
SMP di sebuah rumah petak 4 x4.
Maspion dan Alim Markus
adalah dua nama yang tak terpisahkan. Orang kini mengenal Maspion
sebagai salah satu kelompok usaha besar asal Jawa Timur, yang tak hanya
berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah
perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah
nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.Kisah Sukses Peneliti Muda dari Indonesia
Kisah Sukses Pelajar Indonesia Menjuarai Kompetisi Peneliti Muda Dunia
Software Batik dan Gamelan Bikin Dewan Juri Terkesan
Menjadi juara umum dengan sukses membawa pulang enam
medali emas, satu perak, dan tiga perunggu dalam kompetisi level dunia,
International Conference of Young Scientists (ICYS), tentu tidak mudah.
Bagaimana pelajar-pelajar wakil bangsa itu mencapainya?
Wajah-wajah letih akibat penerbangan
panjang hampir 10 jam seketika berganti semringah. Itulah yang terlihat
dari raut pelajar-pelajar Indonesia setiba dari Polandia pada Jumat
(1/5) petang. Mereka begitu bergembira menerima penyambutan dari
teman-teman sekolah dan pejabat Depdiknas.
Seperti halnya yang dilakukan SMA Global
Mandiri Jakarta, para guru dan murid datang serombongan ke bandara.
Mereka membawa seuntai bunga yang dilingkarkan ke leher Nugra Akbari,
siswa kebanggan mereka yang sukses meraih emas di bidang computer science. Para suporter yang terdiri atas teman-teman Nugra juga menyambut dengan heboh.
Tak heran, begitu datang, Nugra pun
langsung dihujani ciuman dan ucapan selamat oleh keluarga dan
teman-temannya. Menurut Eliza Gustineli, sang ibu, persiapan yang
dilakukan Nugra menjelang lomba boleh dibilang cukup lama. Yaitu,
sekitar delapan bulan. Nugra telah bekerja keras untuk mempersiapkan
penelitian yang berjudul m-batik: the computation of Indonesia’s dying traditional batik design.
Kolonel Sanders
Kisah Sukses KFC
Inilah kisah sukses dari kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng sukses terkenal KFC. Dia memulai kesuksessan
ini di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak
memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang
semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan
menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya.
Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC
yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri
waralaba makanan siap saji di dunia.
Sosok Kolonel Sanders, bahkan kini menjadi simbol dari semangat sukses kewirausahaan.
Dia lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana, namun baru
mulai aktif dalam mewaralabakan bisnis ayamnya di usia 65 tahun. Di usia
6 tahun, ayahnya meninggal dan Ibunya sudah tidak mampu bekerja lagi
sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3
tahun. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Di masa
ini dia sudah mulai menunjukkan kebolehannya.
Pada umur 7 tahun ia sudah pandai
memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan
pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan.
Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah, sehingga ia meninggalkan
rumah tempat tinggalnya untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di
daerah Greenwood, Indiana. Selepas itu, ia berganti-ganti pekerjaan
selama beberapa tahun.
Matt Mullenweg
Wordpress…seperti yang kita ketahui
bersama adalah sebuah mesin blog berbasis CMS yang memungkinkan kita
semua untuk dapat membuat sebuah blog tanpa harus mengetahui bahasa
pemograman web atau singkatnya sebuah aplikasi/program yang hanya
sekedar klik, drag n drop simsalabim langsung jadi…emang saya pesulap
ya????….
setelah sempat blogwalking, saya
menemukan sebuah artikel dari postingan seorang blogger yang
menceritakan kisah sukses pendiri wordpress.
Saya pengguna wordpress, tapi selama ini
saya tidak begitu peduli siapa pendiri WordPress. Padahal mengenal
pendiri/founder dari suatu bisnis, organisasi, atau situs yang terkenal
[misalnya: WordPress] merupakan hal penting. Terlebih lagi kita adalah
pengguna produk tersebut. Dari kisah hidup, pemikiran inovatif serta
petualangan fantastis mereka sebenarnya dapat menjadi sumber inspirasi
hidup kita.
Pola sikap saya yang apatis terhadap
hal-hal (ataupun individu) yang sebenarnya sangat menakjubkan mungkin
juga menimpa pada diri rekan-rekan di negeri ini. Sikap apatis tersebut
merupakan sikap mental yang negatif. Sikap ini akan membuat diri kita
sepanjang hidup hanya menjadi seorang user [pengguna], bukan seorang
yang berperan sebagai kreator atau producer. Selama sikap mental bangsa
ini seperti itu, maka selama itu pula bangsa ini tidak akan maju ke
depan. Tidak akan ada inovasi, kreasi serta pembangunan yang progresif
menatap ke depan.
Namun, pada malam Jum’at, 16 Januari
2009, saya kembali mendapat secercah harapan, tatkala “Apa Kabar
Indonesia Malam” di TV-One menghadirkan pendiri sekaligus pengembang
aplikasi gratis Wordpres. Dia seorang pemuda yang sukses
bukan karena terbentuk ataupun dibentuk sejak kecil. Ia mampu sukses
meski di usia yang sangat muda. Meskipun latar pendidikannya berbeda
dengan hasil karya yang dihasilkan saat ini.
Dimas Hokka
Jadi Dosen saat Masih Duduk di Bangku SMP
Usianya kini 19 tahun. Namun, Dimas
Hokka sudah mengukir prestasi mengagumkan sejak belia. Yang paling
mencengangkan, ketika masih berusia 13 tahun dan duduk di bangku SMP,
dia sudah menjadi dosen. HINGGA kini, Dimas memegang empat rekor
Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia). Yang pertama dia pecahkan saat
masih duduk di kelas enam sekolah dasar (SD). Yaitu, rekor menghitung
lebih cepat daripada kalkulator.
Kedua, Dimas mengukir rekor Muri dalam
memprediksi tanggal, bulan, serta tahun lahir seseorang menggunakan
aritmatika. Ketiga, memprediksi biografi seseorang menggunakan ilmu
aritmatika.
Terakhir dan yang paling membuat orang
geleng-geleng kepala adalah menjadi dosen ketika usianya masih 13 tahun.
Saat itu, dia masih duduk di bangku kelas 2 SMP di Semarang. Dia
mengajar bahasa Inggris di Universitas 17 Agustus Semarang.
Hebatnya, semua keahlian tersebut tidak
diperoleh dari lembaga pendidikan, tapi belajar secara otodidak. Saat
ini, Dimas kuliah di Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Indonesia
(UI), semester dua.
Langganan:
Komentar (Atom)









